jika kalian berfikir bahwa google
adsense pilih kasih dalam menerima blog? Mungkin itu pendapat kurang
tepat dan dapat disanggah dengan kejadian yang sudah ada. Berdasarkan
pengalaman pribadi, saya telah membuat akun google adsense lebih dari 10
akun dan mendafar dengan berbagai kategori domain yang berbeda, baik
berbayar maupaun gratisan. Beberapa pendapat mengemukakan dan sering
terjadi perbedaan berdasarkan pengalaman pribadi.
Namun itu belum cukup untuk menjadi sebuah kesimpulan. Harusnya ada sebuah penelitian tentang ini dan dicantumkan ke publik, namun hal itu tak akan terjadi untuk cara ini, karena ini merupakan terobosan perpecahan masalah yang luar biasa dalam dunia blog. Aduh, sebenarnya saya ngomong apa ya di atas? Ribet banget ngomongnya! Inilah yang membuat visitor bingung memahami bahasa tinggi (ditinggiin ajah).
Dan wajiblah kita lakukan uji coba.
Uji coba apa?
Ya dengan melakukan beberapa percobaan alias mendaftarkan beberapa blog dan meneliti dimana letak kesalahannya.
Namun itu belum cukup untuk menjadi sebuah kesimpulan. Harusnya ada sebuah penelitian tentang ini dan dicantumkan ke publik, namun hal itu tak akan terjadi untuk cara ini, karena ini merupakan terobosan perpecahan masalah yang luar biasa dalam dunia blog. Aduh, sebenarnya saya ngomong apa ya di atas? Ribet banget ngomongnya! Inilah yang membuat visitor bingung memahami bahasa tinggi (ditinggiin ajah).
Sebenarnya saya ingin membahas beberapa
pendapat tentang urusan mendaftar google adsense dari beberapa pihak dan
beberapa teman-teman yang sudah mengujicoba dan praktikum secara live.
Berikut ini ada beberapa pendapat tentang diterimanya google adsense:
Domain harus berbayar dan harus .com
Pendapat ini sangat sakral dan ada
benarnya namun kurang tepat. Pengalaman saya, mendaftar menggunakan
domain .com ketolak banyak kali dan di terima belum pernah, namun teman
saya banyak yang keterima menggunakan domain .com ini. salah satunya
adalah domain www.kisahsidik.com, sempat diterima oleh google adsense
dan kebanned. Kebanned karena alasan sesuatu. jadi dapat disimpulkan
bahwa domain .com bisa di tolak, bisa diterima.
Domain harus berbayar, tidak boleh yang gratisan?
pendapat ini sedikit melenceng dengan
pemikiranku dan penelitianku selama tahun 2014, namun 2015 sempat
berhenti karena kesibukan yang kupikul. Pendapat ini mengatakan bahwa
jika kita ingin blog kita diterima oleh google adsense, maka kita harus
memiliki domain berbayar seperti domain .com, .net, .info , .dst.. Namun
pendapat ini terpatahkan oleh beberapa blog yang sempat saya daftarkan
menggunakan domain gratis dari freenom (baca disini cara membuat domain gratis freenom dan cara menghubungkannya ke blogspot).
Saya selalu menggunakan domain gratis untuk mendaftar blog saya pada
2014 lalu, dan alhasil peluang diterima adalah 80%, sisahnya peluang
ditolak. Jadi dapat disimpulakan bahwa pendapat ini kurang tepat.
Domain gratis tidak akan diterima google adsense?
Ini pendapat yang lain, namun saya
kurang setuju. Karena berdasarkan pengalaman saya dan mentorin beberapa
orang, domain gratis memiliki peluang yang besar untuk diterima google
adsense. Seperti halnya domain .co.vu , .ga, .tk, .ga dan domain gratis
lainnya memiliki peluang yang sama untuk diterima menjadi publiser
google adsense.
Template blog harus premium?
Waduh, sedikit melenceng dari judul,
namun ini penting. Pengalaman saya, menggunakan template bawaan google
sangat ramah dan peluang diterima sangat besar. Namun akhir-akhir ini
google update dan masalah baru belum saya pecahkan, karena belum uji
coba kembali. template bawaan blogspot/blogger masih berpeluang besar
untuk membawa blog kita diterima disisi google adsense.
Bahasa Konten blog harus bahasa Inggris.
Pendapat ini mungkin sedikit benar dan
kurang tepat. Saya sudah mendaftarkan puluhan blog dengan konten yang
bebeda-beda. bahkan ada yang berbasa Indonesia dan juga ada yang
English. Namun semuanya memiliki kesetaraan dalam diterima, hanya saja
peluang lebih besar terletak pada konten dengan bahasa Inggris.
Umur blog berpengaruh juga?
Ini yang menjadi misterius akhir-akhir
ini. Pada awalnya sangatlah gampang, blog dengan umur 10 hari sudah bisa
didaftarkan mendapat kemungkinan diterima 80%. Namun pada 2015,
tepatnya akhir April saya uji coba, setelah vakum dari awal 2015,
ternyata masih bisa, namun setelah bulan Mei 2015 hingga saat ini, saya
belum uji coba lagi dan sempat mendapat penolakan yang luar biasa.
Jumlah postingan minimal 5 atau berapa?
Ini juga sempat menjadi misteri, sempat
saya pernah mendaftarkan blog dengan 5 artikel dan diterima, ada yang 10
artikel dan diterima, namun penolakan juga muncul walau artikel sampai
20. Lalu apa maunya google?
Apa sih maunya Google?
Kembali kita renungkan, setidaknya
berfikir bahwa semakin lama kita semakin dewasa. Dengan kata lain bahwa
google juga berkembang dengan cara update. Update cara mereka
menampilkan, membagikan, menyeleksi, mengoreksi, dan melindungi situs
mereka. Ya, dia akan terus berkembang dengan peraturan yang baru?
Lalu apa yang harus kira lakukan?
Sekarang ini wajiblah kita rajin-rajin membacara?
Membaca apa?
: Membaca peraturan google.
Peraturan yang mana?
Pernahkah kalian mendengar TOS?
Belum.
Karena itu mari kita membaca TOS (Term Of Service) alias kebijakan Google.
Dimana Bacanya?
Dan wajiblah kita lakukan uji coba.
Uji coba apa?
Ya dengan melakukan beberapa percobaan alias mendaftarkan beberapa blog dan meneliti dimana letak kesalahannya.
No comments:
Post a Comment