Minggu (25/9) adalah hari di mana China akan memulai pengoperasian teleskop radio raksasa pertamanya. Setelah melewati proses perakitan dan usulan selama tujuh belas tahun terakhir, teleskop radio Five-hundred-meter Aperture Spherical Telescop (FAST) akhirnya rampung pada Juli. Sebelum mengembangkan teleskop, pemerintah China telah melakukan pengamatan dengan menggunakan fasilitas pengamatan di luar negeri. FAST berada di daerah pegunungan di Provinsi Guizho, China, dengan diameter 500 meter. Ukuran jumbonya dengan diameter 195 meter mengalahkan rekor teleskop terbesar yang pernah dicatat oleh Observatorium Arecibo di Puerto Rico. Lihat juga: Stasiun Antariksa 8 Ton China Jatuh ke Bumi pada 2017. Pemerintah China menghabiskan hingga US$180 juta, atau Rp2,3 triliun, untuk menyelesaikan proyek pembangunan teleskop, menurut CNet.
Selain itu, pemerintah harus meminta sembilan ribu penduduknya yang tinggal di dekat area itu untuk pindah ke wilayah dengan radius minimal 4,8 km dari FAST. Pemerintah mengalokasikan US$269 juta, atau Rp3,5 triliun, untuk relokasi warga. Saat dilihat melalui teleskop, mengeksplorasi molekul dan sinyal komunikasi antarbintang membuat suasana tenang. Sebagai contoh, luas ruang teleskop FAST setara dengan ukuran tiga puluh lapangan sepak bola. Dalam teleskop terdapat 4.450 panel, masing-masing dengan panjang sebelas meter.
CNBC menggambarkan FAST sebagai telinga yang sangat peka untuk mendengar informasi, meskipun informasi itu lemah dan berasal dari luar angkasa. Dalam satu pengujian, Qian Lei, seorang peneliti dari Observatorium Astronomi Nasional, menyatakan bahwa teleskop FAST dapat mendeteksi gelombang radio dari jarak 1.351 tahun cahaya dari Bumi. FAST pada dasarnya melakukan tugas yang sama dengan teleskop radi di negara lain, yaitu menyelidiki molekul antarbintang dan menentukan bagaimana galaksi berkembang. Namun, ilmuwan tetap akan mencari kemungkinan lain, terutama kemungkinan kehidupan di luar Bumi.
Menurut Peng Bo, Deputi Proyek Manajemen Teleskop China, "FAST berpotensi mengungkap adanya kehidupan lain di luar Bumi, seperti mengungkap misteri keberadaan alien dan melihat adanya kehidupan di satu planet tidak terang yang kemungkinannya 5 sampai 10 kali lebih akurat ketimbang peralatan yang digunakan saat ini."
Comments
Post a Comment