Produk Google yang Berubah menjadi "Mesin Penghasilan Indonesia"

                                           

Produk Google yang Berubah menjadi "Mesin Penghasilan Indonesia"
Sebagai perusahaan teknologi yang terkenal dengan berbagai produk yang tersedia secara gratis untuk penggunanya, Google telah menarik perhatian banyak orang tentang sumber pendapatannya dan keuntungan. Google adalah anak perusahaan Alphabet Inc, yang merupakan salah satu perusahaan paling berharga di Wall Street. Meskipun Google bekerja di bidang teknologi, sebagian besar pendapatannya berasal dari iklan digital. Dalam pernyataan yang diajukan di website bertanya-jawab Quora, Rob Ennals, mantan Manajer Produk Google, menyatakan bahwa mesin pencari Google adalah sistem monetisasi yang jauh lebih baik daripada iklan yang ditampilkan di web. 

"Orang bisa beranggapan bahwa Google ini mirip biro jodoh yang membantu pengguna menemukan pengiklan yang memiliki produk yang mereka perlukan," kata Rob dalam tanggapan kepada enam September lalu.  Bagaimanakah Google menjadi tempat yang paling menarik bagi bisnis untuk memasarkan produk mereka? Ada sejumlah produk yang menjadi sumber "tambang emas" utama Google.

1: Google AdWords
Banyak bisnis di seluruh dunia menggunakan layanan Google AdWords untuk memastikan bahwa produk mereka dapat dilihat oleh sasaran audiens yang sesuai. Google mengembangkan sistem algoritma khusus yang dapat diakses melalui mesin pencari kontemporer. AdWords memasang tarif per klik untuk perusahaan yang memanfaatkannya.

Lebih dari 70% dari pendapatan iklan Google pada tahun 2011 berasal dari AdWords, dengan industri keuangan, asuransi, ritel, dan perjalanan yang paling laris.

 
2. Dengan bantuan Google AdSense Produk Google 1 ini, pemilik lapak yang terhubung ke internet dapat mengiklankan produk perusahaan lain. Tidak seperti AdWords, link iklannya muncul di bagian atas halaman pencarian Google. Selain itu, pengiklan dikenakan biaya per klik untuk setiap AdSense. Biaya berkisar antara $0,01 dan lebih dari $100.

3. Dalam hal penerapan tertentu, iklan yang mencuat mungkin disebabkan oleh teknologi AdMob. Produk ini dirancang khusus untuk pasar ponsel yang semakin berkembang. Untuk menghasilkan keuntungan sebesar mungkin dari pengiklan, ketiga produk tersebut merupakan sumber pendapatan utama Google. Jadi, apa yang diberikan Google kepada pengiklan sampai mereka berani membayar mahal untuk setiap klik untuk memastikan produk mereka laris?

 Data ini dikumpulkan dari berbagai layanan yang dimiliki Google dan disediakan kepada pengguna secara gratis. Berikut adalah beberapa pelayanan yang biasa digunakan orang Indonesia.

Chrome Google
Mesin perambah ini memungkinkan Google untuk mengetahui semua berita dan website pencarian yang paling sering dikunjungi pengguna. Ini pasti menghasilkan program tipe iklan yang sesuai dengan kategori pencarian yang diklik pengguna.

Google
Google menyediakan semua email dan dokumen klien. Pengiklan dapat memasukkan iklan ke dalam layanan email pelanggan. Untuk pengusaha, domain surel perusahaan memungkinkan pelanggan mengaksesnya lintas piranti secara real-time.

Google Pencarian
Setiap informasi pribadi, seperti minat, kebutuhan politik, dan agama, disimpan dalam kantong pencarian Google.

Toko aplikasi Google PlayStore menawarkan buku, konten, dan penerbit aplikasi berbayar dan gratis. Google dapat menggunakan setiap pelayanan yang didownload atau dicari pelanggan sebagai tambang data untuk menyesuaikan konten dengan kebutuhan pengguna.

 Di YouTube
Sebelum YouTube muncul, tidak ada website yang dapat berbagi video gratis. Konsumen dapat melihat produk pengiklan di pusat video. Selain membagikan video ini, situs web memberi klien kesempatan untuk membuat konten dan menghasilkan uang dengannya.

Mulai dari California, Google Maps mempermudah perjalanan penggunanya dengan mencatat berbagai tempat.

Ketika pelanggan berbelanja secara online dengan aplikasi ini, mereka juga dapat melihat detail detail dengan Google Wallet Google. Google dapat mengintegrasikannya dengan layanan berbayar seperti Drive & PlayStore berdasarkan informasi kartu kredit yang disimpan. Sebagian besar produk Google lainnya masih menggunakan data pengguna sebagai sumbernya. Pendapatan total Google pada tahun 2015 mencapai $74,5 miliar, atau Rp 979 triliun. Namun, Google telah menghasilkan uang sebesar 215 triliun pada kuartal kedua tahun ini.

 Namun, Google telah menjadi "burun" pemerintah dalam beberapa negara, termasuk Indonesia. Menurut laporan terbaru Reuters, Google menunggak lebih dari US$400 juta, atau setara Rp5,2 triliun, karena tagihan pajak selama 2015.