-Ads Here-
Microsoft kembali memperkenalkan fitur baru melalui Windows Insider. Alat restore baru ini dimaksudkan untuk menjaga PC beroperasi bahkan saat driver atau update bermasalah dan membuat sistem tidak bisa booting sama sekali. Fitur baru ini, Point-in-time Restore, jelas bertujuan untuk memungkinkan pengguna mengembalikan PC ke kondisi yang sama seperti sebelumnya. Secara umum, fitur ini memungkinkan pengguna untuk rollback ke sistem sebelum error terjadi jika sistem bermasalah. Tidak ada langkah yang sulit dan cukup titik point yang telah ditentukan.
Apa bedanya dengan Restorasi Sistem?
Point in Time Restore di Windows 11 ini lebih akurat daripada System Restore karena mencakup semua kondisi sistem (aplikasi, file lokal, dan pengaturan) sementara System Restore hanya menangani file sistem dan registry.
Selain itu, jika System Restore dapat disimpan di perangkat untuk waktu yang lebih lama, Point in Time hanya dapat bertahan selama 72 jam terakhir. Namun, proses akan tetap berjalan dengan metode rolling window, dengan snapshot sebelumnya dihapus dan diganti dengan yang baru.
| Criteria | Point-in-time restore | System Restore |
|---|
| Configuration | System settings | Control panel |
| Restore point trigger | Scheduled frequency (automatic only) | Event-triggered or manual |
| Retention | Max 72 hours per restore point | Indefinite (subject to disk usage/cleanup) |
| Target scope | Full system state | System files and settings; app/user data coverage varies |
| Management | Will support remote management*
| No modern management
|
Timeshift di Linux
Satu hal yang menarik tentang fitur baru ini adalah idenya mirip dengan Timeshift di Linux; snapshot disimpan di penyimpanan perangkat, dan proses pemulihan sederhana dengan tujuan yang sama seperti Timeshift di Linux, hanya saja Point in Time memiliki retention terbatas.
Dengan kata lain, Point-in-time Restore di Windows 11 hanya menyimpan "buffer" 72 jam yang terus-menerus diganti dengan yang baru, meskipun Timeshift dapat menyimpan snapshot jangka panjang sesuai kapasitas penyimpanan yang tersedia.
Sekarang tersedia untuk dicoba di Windows Insider Build 26220.7271.
Informasi dan bocoran terbaru dari Windows Latest menunjukkan bahwa fitur Point in Time Restore sudah dapat digunakan di Windows Insider Dev dan Beta Build 26220.7271. Fitur ini dapat ditemukan di Settings > System > Recovery > Point in-time restore.
Anda dapat mengaktifkan fitur ini secara manual dari halaman tersebut, meskipun fitur ini diaktifkan secara default.
Selain itu, penggunaan penyimpanan juga dapat disesuaikan sesuai kebutuhan; durasi waktu dapat diubah dari 72 jam standar menjadi minimal 4 jam, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kapasitas penyimpanan Anda.
Untuk mengakses point-in-time restore, pergi ke Windows Recovery Environment dan pilih Troubleshoot.
Batasan Itu Sangat Penting!
Mengenai fitur ini, ada batasan penting yang harus Anda ketahui saat ini. Jika kita melakukan restore dengan menggunakan restore point-in-time, semua perubahan akan dihapus setelah restore point. Ini disebabkan oleh point-in-time restore, yang menulis ulang seluruh volume MainOS ke kondisi sebelumnya, menghilangkan semua perubahan setelah titik restore, termasuk dokumen baru, aplikasi, kata sandi, sertifikat, dan kunci enkripsi.
Selain itu, rollback tidak akan mempengaruhi partisi kedua atau ketiga karena hanya partisi utama yang dapat diperbaiki. Dan yang terakhir sayangnya restore point adalah objek internal VSS (Volume Shadow Copy Service) yang tidak bisa diexport dan disimpan ditempat lain jika kita butuhkan.
Saya pikir fitur ini bagus dan harus ada sejak lama, apalagi kadang-kadang System Restore tidak dapat mengembalikan kondisi sistem jika ada update atau driver yang terkendala.
Apakah fitur ini berguna untuk digunakan saat keadaan kritis atau sebanding dengan sistem pemulihan, mari kita lihat nanti untuk lebih jelasnya. Namun, apa pendapat Anda? komentar di bawah ini, kawan.
-Ads Here-