Perbedaan Google Maps dan Apple Maps: Mana yang Lebih Baik untuk Digunakan?

 

Pengguna smartphone sering menemukan dua nama besar: Google Maps dan Apple Maps. Kedua memiliki peta jalan, informasi lalu lintas, dan pencarian lokasi. Namun, aplikasi mana yang paling cocok untuk dipilih di tengah pembaruan fitur yang terus berkembang?

Aksesibilitas dan Ketersediaan Pelayanan
Google Maps memiliki keunggulan dalam ketersediaan lintas perangkat. Aplikasi ini tersedia untuk hampir semua platform utama, termasuk Android, iOS, Windows, dan macOS, serta sistem hiburan mobil. Selain itu, akun Google menyinkronkan data pengguna secara otomatis.

Untuk saat ini, fokus Apple Maps tetap pada produk Apple seperti iPhone, iPad, dan Mac. Meskipun saat ini hanya dapat diakses melalui browser Windows, fungsinya masih belum sepenuhnya sebanding dengan versi aplikasi sebelumnya. Benefit: Google Maps

Visualitas dan Kemudahan Metode penggunaan
Tampilan bersih dan minimalis adalah ciri khas Apple Maps. Panel yang menyatukan informasi penting seperti lokasi tersimpan, pencarian terbaru, dan detail lokasi membuatnya mudah diakses tanpa mengganggu tampilan peta.

Di layar utama, Google Maps menawarkan kategori tempat, menu eksplorasi, dan kontribusi pengguna. Mungkin bermanfaat bagi sebagian orang, tetapi bisa terasa penuh bagi mereka yang fokus pada berkendara.

Benefit: Apple Maps

Desain Visual dan Peta
Karakteristik visual sederhana Apple Maps membuatnya lebih mudah dikenali. Saat Anda memperbesar peta untuk membuatnya lebih besar, Anda akan menemukan informasi tambahan. Apple juga mulai menawarkan peta topografi yang lebih rinci.

Sejak tingkat zoom yang lebih rendah, Google Maps menawarkan lebih banyak informasi, yang membuatnya lebih nyaman untuk mengeksplorasi area yang luas tetapi mungkin membuat Anda kehilangan fokus.

Benefit: Apple Maps

Perencanaan Rute dan Akurasi Navigasi
Keduanya hampir setara dalam hal dasar navigasi, dengan panduan suara, estimasi waktu tiba, dan pembaruan lalu lintas real-time berjalan dengan baik. Namun, Google Maps memiliki keunggulan dalam perencanaan perjalanan, seperti mengintegrasikan banyak destinasi sekaligus dan mengoptimalkan rute berdasarkan konsumsi bahan bakar.

Dalam hal pengaturan rute berlapis, Apple Maps belum cukup fleksibel.

Keunggulan: Google Maps

Informasi Harian tentang Lalu Lintas dan Perjalanan
Google Maps memiliki kemampuan analisis lalu lintas yang luar biasa berkat data historis dan real-time yang luas. Dengan opsi waktu berangkat dan jalur alternatif, fitur commute memudahkan pengguna memantau kondisi perjalanan rutin.

Fungsi dasar serupa tersedia di Apple Maps, tetapi pengaturannya dilakukan secara manual.

Benefit: Google Maps

Sistem Transportasi Umum
Keduanya mendukung transportasi publik untuk navigasi. Namun demikian, Google Maps memiliki kemampuan untuk memproyeksikan kepadatan penumpang dan tren populasi di wilayah tertentu. Tidak ada indikator tingkat kepadatan di Apple Maps, selain jadwal dan status real-time.

Benefit: Google Maps

Exploring and Discovering the Place
Google Maps menampilkan rekomendasi tempat, seperti jam ramai dan popularitas lokasi, menggunakan data ulasan dan kebiasaan pengguna.

Panduan kurasi dan mitra pihak ketiga adalah sumber daya yang digunakan Apple Maps. Fokusnya lebih editorial, tetapi datanya tidak selengkap Google.

Navigasi dan Kontrol Suara Tanpa Tangan
Apple Maps berfungsi dengan Siri tanpa pengaturan tambahan untuk pengguna iPhone. Meskipun Google Maps dapat digunakan dengan bantuan Siri atau Google Assistant, perintah yang lebih khusus diperlukan untuk menggunakannya.

Keuntungan: Konsisten

Navigasi Visual dan Street View
Fitur Live View AR dan cakupan Street View yang luas menjadikan Google Maps unggul. Meskipun Look Around dan navigasi AR tersedia di Apple Maps, jangkauannya masih terbatas.

Google Maps menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk menyediakan fitur seperti pencarian alami, ringkasan ulasan, rekomendasi rute cerdas, dan visualisasi kota 3D Immersive View. Hingga saat ini, Apple Maps belum menggunakan AI secara menyeluruh.

Perlindungan Pengguna
Privasi sangat penting bagi Apple Maps. Perangkat memproses langsung data lokasi secara anonim. Dengan menggunakan pemrosesan berbasis server untuk personalisasi, Google Maps mengumpulkan lebih banyak data pengguna.

Benefit: Apple Maps

Hasil
Google Maps masih menjadi opsi paling lengkap dari segi fitur dan data. Namun demikian, Apple Maps menyediakan pengalaman yang lebih mudah dan aman untuk privasi, terutama bagi pengguna iPhone yang mengutamakan ekosistem Apple.

Tidak ada pilihan yang benar atau salah secara absolut. Google Maps bagus untuk orang-orang yang ingin informasi lengkap dan fleksibilitas perjalanan. Bagi mereka yang mengutamakan kenyamanan visual dan keamanan data pribadi, Apple Maps adalah pilihan yang tepat.

Kebutuhan dan preferensi setiap pengguna menentukan pilihan.

Tahun Depan, Microsoft Merencanakan Peningkatan Besar untuk Gaming di Windows 11!

 Microsoft baru-baru ini menyatakan niat mereka untuk menjadikan Windows 11 sebagai platform gaming terbaik. Update besar yang direncanakan untuk dirilis pada tahun 2026 ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja untuk pengguna game dan perangkat genggam/handheld modern. 

"We’re committed to making Windows the best place to play, and we will continue refining system behaviors that matter most to gaming,"

Mereka menyatakan bahwa beberapa fokus utama untuk menjadikan Windows 11 lebih efisien, cepat, dan ideal untuk permainan termasuk manajemen kerja background, peningkatan daya dan jadwal, pengoptimalan grafis stack, dan drivers yang diupdate. 

Microsoft juga mengkonfirmasi bahwa fitur Auto SR (Super Resolution) juga akan hadir di perangkat handheld tahun depan. Tentu saja, perangkat Xbox Ally X dengan AMD Ryzen AI NPU akan menjadi yang pertama. 

Bagi yang belum tahu, AutoSR sendiri adalah fitur upscaling yang memungkinkan tampilan visual menjadi lebih tajam dan halus. Informasi lebih lanjut dapat ditemukan dalam artikel berikut.




Microsoft juga akan memperluas dukungan Advanced Shader Delivery (ASD), yang mempercepat peluncuran game dan mengurangi stutter dan konsumsi daya pada peluncuran pertama, dengan memuat shader game saat proses download. Kabar baiknya adalah bahwa ASD saat ini tersedia di ROG Xbox Ally dan Ally X, dan Microsoft sedang mengerjakan integrasi awal ke perangkat dan storefront.


Ini sebagian besar ditujukan untuk perangkat handheld, tetapi mungkin juga berdampak pada PC konvensional. Namun, kita akan melihatnya nanti, karena ini jelas merupakan kabar baik bagi pengguna Windows 11.

Untuk alasan apa Apple meminta pengguna iPhone dan Mac menghindari Google Chrome?

 

Apple meminta semua pengguna iPhone dan Mac untuk menghindari penggunaan Chrome dan aplikasi Google lainnya untuk melindungi privasi data mereka. Sementara Chrome rentan terhadap praktik pelacakan terselubung seperti digital fingerprinting, Safari, menurut Apple, menawarkan perlindungan privasi yang "sejati".
Peringatan ini muncul setelah teknologi pemindaian jari kembali muncul pada tahun 2025, terutama karena larangan Google terhadap teknik pemindaian yang sulit dideteksi dan tidak dapat dinonaktifkan. Fingerprinting menggabungkan berbagai fitur perangkat untuk membuat "sidik jari" digital yang dapat melacak pengguna secara permanen. Ini berbeda dengan cookie yang masih memiliki opsi untuk memilih keluar.

Dijelaskan oleh Apple, Safari dibuat untuk menghilangkan informasi tentang identitas perangkat dengan menyederhanakan konfigurasi sistem, sehingga lebih banyak perangkat terlihat sama. Dalam peringatannya, Apple mengatakan, "Safari bekerja untuk mencegah pengiklan dan situs web menggunakan kombinasi unik karakteristik perangkat Anda untuk membuat "sidik jari" guna melacak Anda."

Selain itu, menurut Apple, Chrome dan aplikasi Google lainnya tidak memiliki fitur perlindungan canggih seperti pencegahan pelacakan berbasis AI, browsing pribadi asli, dan perlindungan terhadap panen lokasi.

Aplikasi Google Dianggap Berbahaya Dibandingkan Chrome
Tombol "Coba aplikasi" berwarna biru yang ditempatkan Google di bagian bawah halaman pencarian menunjukkan perhatian Apple terhadap jebakan privasi baru bagi pengguna iPhone. Data yang dikumpulkan akan ditautkan langsung ke identitas pengguna jika pengguna beralih dari Safari ke aplikasi Google seperti Google Search atau Chrome.

Perusahaan tersebut menekankan, "Jika Anda ingin mengikuti saran Apple dan menjelajah secara pribadi, jangan sentuh tombol "Coba aplikasi" biru untuk meninggalkan Safari."

 infeksi siber melalui injeksi langsung tidak langsung. Serangan ini dapat berasal dari situs web yang berpotensi berbahaya, iframe pihak ketiga, atau bahkan ulasan pengguna.

Google mengakui bahaya tersebut dan menyatakan bahwa mereka telah membangun "pertahanan berlapis" untuk menghalangi penyerang. Meskipun demikian, para analis menganggap mitigasi ini masih dalam tahap awal.


Bahkan The Register melaporkan bahwa Google sedang mempertimbangkan untuk menambahkan model Gemini kedua sebagai upaya untuk memperbaiki ancaman keamanan yang muncul dari integrasi model pertama. Ini membuat pengguna Apple lebih waspada terhadap izin akses Chrome.

Di Era Browser AI, Privasi Semakin Terancam
Pakar keamanan seperti Surfshark mengingatkan bahwa praktik pelacakan dan panen data yang tidak kasat mata meningkat selama era browser AI. Situasi ini sejalan dengan peringatan Apple yang menyarankan pengguna iPhone untuk menggunakan Safari sebagai metode paling aman untuk melindungi diri mereka.


Di tengah dominasi Chrome sebagai browser paling populer dengan lebih dari 3 miliar pengguna, Apple percaya bahwa pilihan untuk menggunakan Chrome seharusnya dibuat secara sadar, bukan karena bug antarmuka atau aplikasi yang menipu.

Bagi pengguna iPhone, keyakinan Apple jelas: Safari adalah pilihan terbaik jika privasi penting.

Sebuah Kesepakatan antara Apple dan Google: Migrasi dari iPhone ke Android Sangat Mudah

Selama bertahun-tahun, proses memindahkan data antara Android dan iPhone selalu jadi urusan ribet. Banyak pengguna akhirnya bertahan di ekosistem masing-masing karena enggan menghadapi langkah-langkah transfer yang panjang, aplikasi pendamping, hingga migrasi manual yang memakan waktu. Namun pembaruan terbaru di Android tampaknya siap mengubah situasi ini. Android Canary build 2512 yang sudah bisa diinstal di perangkat Pixel 6 ke atas disebut menghadirkan fitur baru untuk mengunduh data dari iPhone secara otomatis ketika pengguna menyiapkan perangkat Android.

Pengujian menunjukkan bahwa alat ini langsung muncul selama proses pengaturan, menunjukkan upaya Google untuk mempermudah migrasi lintas platform. Untuk saat ini, aplikasi pihak pertama seperti Switch to iOS dan Switch to Android masih digunakan untuk memindahkan foto, video, kontak, kalender, pesan, dan aplikasi dari iOS ke Android. Aplikasi ini mungkin tidak lagi diperlukan karena ada mekanisme baru yang terintegrasi langsung dalam sistem.

Sangat menarik bahwa Google dan Apple mengkonfirmasi 9to5Google bahwa fitur ini merupakan bagian dari inisiatif kolaboratif untuk meringankan proses perpindahan. Bahkan fitur serupa telah disiapkan Apple untuk iOS 26 beta yang akan datang. Banyak orang berpikir ada tekanan dari regulator, terutama Uni Eropa, yang terus mendorong interoperabilitas antarekosistem, di balik kerja sama yang tidak biasa ini.

Selain migrasi, Canary build 2512 juga menunjukkan Android sebagai platform desktop baru. Kemampuan untuk masuk secara otomatis ke mode desktop saat perangkat terhubung ke monitor eksternal ditambahkan dengan pembaruan ini. Dengan manajemen jendela yang lebih fleksibel dan dukungan multi-display yang lebih matang, fungsinya semakin mirip dengan komputer nyata. Langkah ini bertepatan dengan spekulasi bahwa Google sedang mengerjakan laptop berbasis Android 16 yang dilengkapi dengan prosesor Snapdragon X.

Update ini memberi developer lebih banyak opsi untuk disesuaikan, seperti mengubah bentuk ikon agar sesuai dengan bahasa desain Android terbaru. Ada juga pengaturan kecerahan khusus yang dapat digunakan untuk mengatur flash, aplikasi AR, dan monitor eksternal. Selain itu, teks berkontras tinggi sekarang lebih mudah dibaca karena pengguna dapat mematikan efek blur latar.

Awas Rekening Ludes, Jenis Penipuan Baru di Google

 

Penipuan online telah berkembang menjadi lebih kompleks daripada modus phishing yang tersedia di email atau layanan pesan singkat. Penipu sudah dapat menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk memanipulasi konten web publik untuk memasang nomor telepon palsu yang menyamar sebagai kontak institusi resmi. Ini adalah temuan studi terbaru yang dipublikasikan pada 8 Desember 2025 oleh Aurascape Labs. Sebuah modus yang disebut sebagai "racun telepon nomor" digunakan oleh penipu internet.

Teknik ini menyasar data dari sistem berbasis model LLM, seperti AI Overview Google dan Peramban Comet Perplexity, dalam aksi yang dilacak oleh perusahaan keamanan siber. Penipu menggunakan sistem tersebut untuk menyarankan nomor telepon layanan pelanggan dan reservasi maskapai penerbangan palsu seolah-olah itu adalah detail kontak resmi dan tepercaya.

Menurut Aurascape, metode ini bergantung pada upaya LLM untuk mengumpulkan konteks dan informasi yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan pengguna, alih-alih menargetkan LLM secara langsung. Banyak orang sekarang sudah tahu apa itu Search Engine Optimization (SEO), yaitu cara untuk mendapatkan konten di halaman teratas mesin pencarian konvensional.

Namun, mekanisme baru, Generative Engine Optimization (GEO), dan

Penipu menggunakan GEO dan AEO untuk mempromosikan phishing bergaya baru yang lebih canggih dalam tindakan yang dilacak Aurascape. Ini adalah versi terbaru:

Konten spam diunggah ke situs web berkualitas tinggi yang telah diretas, seperti situs web pemerintah dan universitas, serta domain WordPress premium.
Selain itu, layanan publik yang memungkinkan konten buatan pengguna, seperti YouTube dan Yelp, disalahgunakan untuk mengumpulkan teks dan ulasan yang dioptimalkan GEO/AEO, terkadang melalui komentar bot.

Pelaku penipuan juga akan mengunggah atau menyuntikkan informasi palsu, seperti nomor telepon dan jawaban tanya jawab palsu, ke domain-domain ini jika memungkinkan. Informasi ini disusun dengan cara yang akan memudahkan LLM untuk mengambil dan menyebarkannya.

Dengan adanya sumber informasi palsu ini, asisten berbasis LLM dan fitur peringkasan menggabungkan setiap sumber menjadi jawaban yang mudah dipahami dan terpercaya yang dapat diakses oleh pengguna layanan AI dan peramban.

Pengguna yang tidak waspada sering diarahkan ke penipuan, seperti pusat panggilan palsu, menurut peneliti.

Para peneliti menyatakan bahwa, dengan menyebarkan konten berbahaya di situs web pemerintah dan universitas yang telah diretas, blog WordPress populer, deskripsi YouTube, dan ulasan Yelp, mereka mengarahkan jawaban pencarian AI ke pusat panggilan palsu yang berusaha mengambil uang dan data sensitif dari para pelancong yang tidak curiga.

Dengan modus ini terungkap, pengguna harus berhati-hati ketika meminta informasi kontak kepada AI. Pasalnya, nomor telepon pusat pelanggan atau organisasi resmi yang ditunjukkan mungkin palsu, yang dapat memungkinkan penipuan untuk menguras rekening dan mencuri data pribadi. Berhati-hatilah!

Agenda View Center Windows 11 Ternyata Berbasis WebView2

 

Sebelum ini, kami menerima informasi positif bahwa Microsoft mengembalikan Agenda Kalender Windows 10 ke Windows 11. Ini memungkinkan kita untuk melihat jadwal secara langsung dari fitur kalender yang ada di Notification Center. Namun, baru-baru ini diketahui bahwa penggunaan fitur ini tidak berasal dari versi asli. Sebaliknya, itu bergantung pada WebView2, komponen web yang menggunakan sumber daya browser Microsoft Edge.

Dalam versi preview Windows 11, Agenda view mencoba menggunakan shell WebView2 untuk memuat detail pertemuan Outlook. Saat Pusat Peringatan dibuka, Task Manager menampilkan peningkatan proses WebView2, yang mencakup proses GPU, Renderer, dan Utilitas.

Ketika Pusat Peringatan dibuka, penggunaan CPU dan RAM meningkat secara signifikan, seperti yang ditunjukkan pada video di atas.

Saat fitur Agenda View di Notification Center Windows 11 dibuka atau dijalankan, proses Windows Shell Experience Host terlihat menggunakan lebih banyak CPU dari kondisi idle hingga 6–20 persen, dengan penggunaan memori meningkat secara signifikan dari sekitar 1 MB menjadi lebih dari 130 MB saat tampilan dirende. Namun, ketika Notification Center ditutup, komponen WebView2 langsung masuk ke mode Suspended, sehingga konsumsi CPU dan RAM kembali hampir nol.

Apa berita yang baik dan buruk?
Berita baiknya adalah pengguna dapat melihat jadwal yang tersinkronisasi dengan akun Microsoft atau email tertaut dengan lebih mudah. Pengalaman yang ditawarkan jelas sebanding dengan yang ada di Windows 10 sebelumnya.

Sebaliknya, seperti Electron, yang membutuhkan banyak sumber daya dan tidak cocok untuk perangkat dengan spesifikasi rendah, penggunaan WebView2 ini tampaknya tidak asli di Windows 11.

Dalam postingan terbaru Windows di X, banyak yang mengkritik fitur ini dan banyak pengguna yang tidak suka dengan penerapan WebView2. Meskipun Windows berusaha mengurangi beban dengan membuat proses masuk ke mode suspend, banyak yang menganggap solusi ini masih jauh dari ideal dari perspektif pengguna karena tidak terasa native.

Bagaimana pendapat Anda?

Cara Mudah Menghapus Bagian Direkomendasikan dari Start Menu Windows 11

 

Bagian "Rekomendasi" di Start Menu adalah bagian yang paling jarang saya kunjungi; itu menampilkan konten dan aplikasi yang disarankan, termasuk aplikasi yang baru kita install. Di halaman Pengaturan, kita dapat mengubah bagian ini dengan menampilkan lebih banyak Pinned Apps atau Recommended. Apakah ada cara untuk menghapus bagian ini dari Start Menu sepenuhnya? Ada jawabannya, dan salah satu yang paling mudah adalah menggunakan Mod Start Menu Styler untuk Windhawk.

 

Namun, jika Anda tidak ingin menggunakan aplikasi Windhawk, ada cara khusus yang bisa kita lakukan untuk menghilangkan bagian yang disarankan ini. Cara paling mudah adalah dengan melakukan perubahan pada Registry Editor.

Cara Mudah Menghapus Bagian Direkomendasikan dari Start Menu Windows 11
Jika Anda tertarik, WinPoin memberikan ulasan ringkas tentang cara menghilangkan bagian yang direkomendasikan dari Start Menu Windows 11.

Langkah 1: Pertama, gunakan Prompt Komando sebagai Administrator.

Langkah 2: Beri perintah berikut secara berurutan:

reg add HKCU\SOFTWARE\Policies\Microsoft\Windows\Explorer /v HideRecommendedSection /t REG_DWORD /d 1 /f

reg add HKLM\SOFTWARE\Microsoft\PolicyManager\current\device\Education /v IsEducationEnvironment /t REG_DWORD /d 1 

Langkah 3. Terakhir, Anda mungkin telah menerima perubahan setelah merestart Windows 11.



Itu sangat sederhana, bukan? Pada dasarnya, perintah ini hanya memasukkan bagian ini, kawan. 
[HKEY_CURRENT_USER\SOFTWARE\Policies\Microsoft\Windows\Explorer]
"HideRecommendedSection"=dword:00000001

[HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\PolicyManager\current\device\Education]
"IsEducationEnvironment"=dword:00000001
Hapus dua nilai yang ditambahkan sebelumnya untuk mengembalikan ke posisi awal.




Silahkan mencobanya, teman-teman. Semoga bermanfaat.